BANDUNG, (PRLM).- Perkembangan HIV/AIDS di Kota Bandung kini berada pada level cukup memprihatinkan. Sejak 1991 tercatat 1.904 kasus, sebarannya merata hampir di setiap kecamatan, 105 di antaranya meninggal dunia. Kondisi ini menempatkan Kota Bandung menduduki peringkat pertama di Jawa Barat. Ironisnya penularan terjadi pada usia produktif dengan penularan terbesar melalui jarum suntik penggunaan narkoba sekira 43 %.
"HIV/AIDS tidak saja merusak fisik dan mental individu tapi juga berdampak sosial ekonomi. Jika dibiarkan, maka pencapaian Kota Bandung Bermartabat berada dalam ancaman serius. Untuk itu bagi Kota Bandung, tidak ada pilihan lain kecuali bersungguh-sungguh mengatasi, mencegah dan memberantasnya dengan melibatkan peran serta seluruh komponen masyarakat, termasuk pengidap," tandas Walikota Bandung, H. Dada Rosada dalam puncak peringatan hari HIV/AIDS sedunia tingkat Kota Bandung, di Plaza Balaikota Jalan Wastukancana 2, Selasa (1/12).
Acara ditandai pemberian penghargaan kepada warga peduli AIDS (WPA), pemberian bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada 30 orang dengan HIV/AIDS (Odha), pemberian susu, nutrisi dan makanan bergizi untuk anak dengan HIV/AIDS (Adha). Pentas musik Lia Aprilia and Frends, serta ceramah Ustadz H. Asbahi dengan tema mudhoratnya bahaya narkoba, miras dan pergaulan bebas dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Ditegaskannya, penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS harus dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi. Model yang digunakan pun harus multi sector dan multi disiplin karena terkait langsung dengan perilaku, adat istiadat, norma agama, pendidikan dan ekonomi. Hal lain yang tidak kalah pentingnya, membangun kesamaan persepsi meminimalkan penyebarannya.
"Peringatan hari AIDS se dunia ini, mudah-mudahan menjadi media memperkokoh kesadaran masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS, setidaknya memperlambat dan mengubah jalannya epidemi penularannya," harap Dada.
Ketua harian komisi penanggulangan HIV/AIDS (KPAI) Kota Bandung, H Soekarno menuturkan, secara umum tujuan diselenggarakannya kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan HIV/AIDS sehingga mampu melindungi diri dari inveksi HIV/AIDS, sekaligus memberikan dukungan bagi orang lain yang terinveksi HIV/AIDS. (das)***
3 komentar:
yupz...gw percaya
cm entah kenapa sampai sekarang masih jarang orang yang memperdulikan akan bahayanya HIV/AIDS
tu..ull, emang bee..tul kayanya banyak orang yang tidak peduli akan bahaya HIV/AIDS yang sangat mematikan hidup dan kehidupan generasi mendatang...., Terima kasih kepada yang peduli terhadap HIV/AIDS, semoga kita selalu dilindungi dan tidak lupa bertawaqal selalu...
seorang teman yang berprofesi sebagai dokter menyarankan kepada seorang penderita HIV aids, untuk bertahan hidup dengan menyarankan dia untuk minum propolis karena saat ini belum ada obat untuk penderita HIV aids. Alhamdulillah seorang penderita yang bertempat tinggal di padalarang berangsur sembuh. dia berjanji akan merubah cara hidupnya dan meninggalkan cara hidupnya dulu yang kelam
Posting Komentar